Addition of Benzyl Amino Purine (BAP) to Induction of Drendan Seeds Buds (Lansium domesticum var. aqueum (Jack) Miq.) by In Vitro

Mayta Novaliza Isda, Febby Ika Desyana

Abstract

Drendan (Lansium domesticum var. aqueum (Jack) Miq. is one of Indonesia's native tropical fruits. Drendan has high antioxidant activity and contains high nutrients, but has started to rarely be found in the field because its management and cultivation is rarely done due to its sour taste in vitro culture is a method or technique of plant propagation which can be an alternative to obtaining drendan seedlings in large quantities and in a short time vegetatively. The purpose of this study was to determine the effect of BAP on shoot induction from drendan seed explants and determine the best concentration of BAP on shoot growth of drendan seed explants in vitro. This study used a completely randomized design with BAP concentrations of 0, 1, 3, 5 and 7 mg / L BAP. The result of this research is the addition of BAP has been able to increase the percentage of live explants and the percentage of shoot formation. Giving BAP did not significantly affect the number of shoots and had a significant effect on shoot emergence time and shoot length. The addition of BAP resulted in slower shoot emergence time. Giving BAP was not able to stimulate shoot induction, but the addition of BAP could increase shoot length growth at a concentration of 5 mg / L BAP of 0.52 cm.

Keywords

BAP (Benzyl Amino Purine), in vitro, Lansium domesticum var. aqueum Jack. Miq

Full Text:

PDF

References

Akbar, A.M., E. Faridah, S. Indrioko & T. Herawan. 2017. Induksi Tunas Multiplikasi dan Perakaran Gyrinopsversteegii (Gilg.) Secara In Vitro. Pemuliaan Tanaman Hutan 11(1): 1-13.

Bella, D.R.S., E. Suminar, A. Nuraini & A. Ismail. 2016. Pengujian Efektivitas Berbagai Jenis dan Konsentrasi Sitokinin terhadap Multiplikasi Tunas Mikro Pisang (Musa paradisiaca L.) secara In Vitro. Kultivasi 15(2): 74-80.

Fithriyandini, A., M. D. Maghfoer & T. Wardiyati. 2015. Pengaruh Media Dasar dan 6-Benzyl Amino Purine (BAP) terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Nodus Tangkai Bunga Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) dalam Perbanyakan secara In Vitro. Jurnal Produksi Tanaman 3(1): 43 -39.

George EF, dan Sherrington PD. 1984. Plant Propagation by Tissue Culture. Handbook and Directory of Commercial Laboratories. Exegenetic Limited. England.

Hariyanti, E, R. Nirmala, & Rudarmono. 2004. Mikropropagasi Tanaman Pisang Talang dengan Naphtalene Acetic Acid (NAA) dan Benzyl Amino Purine (BAP). Jurnal Budidaya Pertanian 10(1): 26-34.

Irawati. 2000. Diferensiasi Berbagai Macam Eksplan pada Perbanyakan Philodendron goeldii (Araceae) secara In Vitro. Berita Biologi 10(1): 69-74.

Isda, M.N., S. Fatonah & L.N. Sari. 2016. Pembentukan Tunas dari Biji Manggis (Garcinia mangostana L.) Asal Bengkalis dengan Penambahan BAP dan Madu Secara In Vitro. Journal of Biology 9(2):119 – 124.

Lakitan, B. 2000. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Grafindo Persada: Jakarta.

Manurung, S.O. 1985. Penggunaan Hormon dan Zat Pengatur Tumbuh pada Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: Bogor.

Matulata, A.V. 2003. Substitusi Media MS dengan Air Kelapa dan Gandasil D pada Kultur Jaringan Krisan. Eugenia 9(4): 203-211.

Mayanti, T.R., W.D. Natawigena, R. Tjokronegoro, U. Supratman & D. Harneti. 2005. Senyawa Antifeedant dari Biji Kokosan (Lansium domesticum Corr. var. Kokosan) Hubungan Struktur Kimia dengan Aktivitas Antifeedant. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Nuraini, H, & S. Apriyani. 2015. Penggunaan Kitosan Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Duku (Lansium domesticum Corr). Agritepa 1(2): 195- 210.

Nursetiadi, E. 2008. Kajian Macam Media dan Konsentrasi BAP terhadap Multiplikasi Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) secara In Vitro. Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Pucchooa, D. & D. Sookun. 2003. Induced Mutation and In Vitro Culture of Anhturium andraeanum. http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/sum mary Diakses Tanggal 27 Februari 2003.

Rana, S.D., R. Puspita, A. P. Adjie & M.N. Isda. 2019. Respons Poliembrioni dari Biji Duku (Lansium domesticum Corr.) yang Dibelah Tiga secara In Vitro. Biota 4(2): 63 - 69.

Santoso, U. & F. Nursandi. 2004. KulturJaringan Tanaman. Malang: Universitas Muhammmadiyah Malang.

Subantoro, R & R. Prabowo. 2012. Benih Poliembrio pada Tanaman Kokosan dan Jeruk. Mediagro (8)1: 86-97.

Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Tilaar, W. & J.L. Rantung. 2013. Induksi Kalus dan Tunas dari Ekpslan Pucuk Brokoli dalam Media MS yang diberikan NAA dan BAP. Manado: Eugenia.

Turhadi & Indriyani, S. 2015. Uji Daya Tumbuh Porang (Amorphophallus muelleri blume) dari Berbagai Variasi Potongan Biji. Biotropika 3(1): 16.

Wahyuni, D. & A. Firianingsih. 2009. Tekhnik Pemberian Benzyl Amino Purine untuk Memacu Pertumbuhan Kalus dan Tunas pada Kotiledon Melon (Cucumis melo L.). Buletin Teknik Pertanian 14(2): 50 – 53.

Wattimena, G.A. 1992. Bioteknologi Tanaman. Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Widyastoety, D., A. Santi & N. Solvia. 2012. Pengaruh Myoinositol dan Arang Aktif terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Dendrobium dalam Kultur In Vitro. Hort 22(3): 205-209.

Wiraatmaja, I. W. 2017. Zat Pengatur Tumbuh Giberelin dan Sitokinin. Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Bali.

Yuniastuti, E., Praswanto & I. Harminingsih. 2010. Pengaruh Konsentrasi BAP terhadap Multiplikasi Tunas Anthurium (Anthurium andraeanum Linden) pada Beberapa Media Dasar Secara In Vitro. Caraka Tani (1): 1-8.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.