The Response of Callus Formation from Tacca Chantrieri Leaves with Various Concentrations of 2,4-D and BAP by In Vitro

Maya Sari, Mayta Novaliza Isda

Abstract

The an annual herbaceous tropical plant which is one of the species of the genus Tacca from the Dioscoreaceae family is Tacca chantrieri. T. chantrieri has a unique inflorescence morphology like that of a bat. The people of Southeast China and Thailand have used by T. chantrieri rhizome as traditional medicine because the methanol extract contains secondary metabolites such as diarylheptanoids, pseudofurostan, withanolide, taccalonolide, and saponins. To maintain its sustainability, it is necessary to propagate T. chantrieri by using in vitro culture techniques such as callus culture. The purpose of this study was to determine the response of T. chantrieri leaf callus formation and to determine the optimal concentration with various concentrations of 2,4-D and BAP in vitro. This study used a completely randomized design consisting of control treatments, 1 and 2 mg L-1 2,4-D and concentrations of 0.5; 1.0; 1.5; 2.0 2,4-D combined with 3 mg L-1 BAP. The observations were made for 60 days after planting. The results showed that the concentration of 1.5 mg L-1 2,4-D + 3 mg L-1 BAP affected the percentage of live explants and the percentage of callus formation by 100% respectively, and the time of callus appeared 18.75 days after planting.

Full Text:

PDF

References

Asra R, Samarlina RA, dan Silalahi M. 2020. Hormon Tumbuhan Cet. 1. UKI Press. Jakarta.

Dwiyani R. 2015. Kultur Jaringan Tanaman. Pelawan Sari. Denpasar Barat.

Hutami S. 2008. Ulasan Masalah Pencoklatan pada Kultur Jaringan. Jurnal Agro Biogen 4(2):83-88.

Indriani, Muhtafharottul D, Manuhara Y, Wulan S dan Setiti EW. 2016.

Pengaruh Variasi Zat Pengatur Tumbuh 2,4-D, Kinetin Dan BAP Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens merr) [Skripsi]. Departemen Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Surabaya.

Keardrit K, Rujjanawate C, dan Amornlerdpison D. 2010. Analgesic, antipyretic, dan anti-inflammatory Effect of Tacca chanrieri Andre. Journal of Medicinal Plants Research 4 (19) : 1991-1995.

Latunra AI, Masniawati A, Baharuddin, Wiwik AT, dan Tuwo M. 2017.Induksi Kalus Pisang Barangan Merah Musa acuminata Colla dengan Kombinasi Hormon 2,4-D dan BAP Secara In Vitro. Jurnal Ilmu alam dan lingkungan 8(15) : 53-61.

Lestari EG. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen 7(1) : 63-68.

Manullang SE. 2018. Induksi Kalus Dari Eksplan Daun Tacca Chantrieri Andre Pada Media Ms Dengan Penambahan Bap Dan 2,4-D Secara In Vitro [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau. Pekanbaru.

Martin AF, Maulana E dan Ermayanti TM. 2013. Seleksi Media untuk Regenerasi Kalus dan Peningkatan Pembentukan Planlet Tanaman Tacca leontopetaloides. Seminar Nasional Kimia Terapan Indonesia ; Solo, 23 Mei. Solo. Hlm 1-7.

Nabilah IZ. 2016. Induksi Kalus Eksplan Daun Sirih Hitam (Piper betle L.) Degan Kombinasi Konsentrasi Zat Pegatur Tumbuh IAA dan BAP [skripsi]. Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Airlangga. Surabaya.

Oratmangun KM, Pandiangana D, dan Kandou FE. 2017. Deskripsi Jenis-Jenis Kontaminan Dari Kultur Kalus Catharanthus roseus (L.) G. Donn. Jurnal Mipa Unsratonline 6(1):47-52.

Rahayu B. 2003. Pengaruh 2,4-D Terhadap Pembentukan Dan Pertumbuhan Kalus Serta Kandungan Flavonoid Kultur Kalus Acalypha indica L. Biofarmasi l(1) :1-6.

Rasud Y dan Bustaman. 2020. Induksi Kalus secara In Vitro dari Daun Cengkeh (Syizigium aromaticum L.) dalam Media dengan Berbagai Konsentrasi Auksin. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI) 25 (1): 6772.

Renicha. 2016. Analisis Metabolit Sekunder Hasil Kultur Eksplan Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada Medium Murashige & Skoog (Ms) dan

Gamborg (B5) [skripsi]. Universitas Pendidikan. Jakarta.

Rudiyanto, Wulandari DR dan Ermayanti TM. 2019.Induksi Kalus Uwi Ungu (Dioscorea alata L.) Pada Media Ms dengan Penambahan BAP Yang Dikombinasikan dengan 2,4-D. Jurnal Agroteknologi: 112-121.

Santoso U dan Nursandi F . 2004. Kultur Jaringan Tanaman. Penerbit UMM. Malang.

Sari D E. 2018. Pengaruh 2,4-D Dan BAP Dengan Berbagai Konsentrasi Terhadap Induksi Kalus Embriogenik Daun Wungu (Graptophyllum pictum L. Griff) [Skripsi]. Fakultas Sains Dan Teknologi, UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Sitinjak MA, Isda MN, dan Fatonah S. 2015. Induksi Kalus Dari Eksplan Daun In Vitro Keladi Tikus (Typhonium Sp.) Dengan Perlakuan 2,4-D Dan Kinetin. Al-Kauniyah Jurnal Biologi 8(1):32-39.

Sugiyarto L dan Paramita CK. 2014. Pengaruh 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D) dan Benzyl Aminopurin (BAP) terhadap Pertumbuhan Kalus Daun Binahong (Anredera cordifolia L.) serta Analisis Kandungan Flavonoid Total. Jurnal Penelitian Saintek 19(1) : 23-30.

Wardani D. Solichtun P dan Setiawan AD. 2004. Pertumbuhan Dan Produksi Saponin Kultur Kalus Talinum paniculatum gaer Pada Variasi Penambahan 2,4 –D Dan Kinetin . Biofarmasi 2(1):35-43.

Wayastuti DE, Setyobudi L, dan Wardiyanti T. 2017.Pengaruh Tingkat Konsentrasi 2,4-D Dan Bap Pada Media Ms Terhadap Induksi Kalus Embriogenik Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Produksi Tanaman 5(1) :140-149.

Yelnitas. 2012. Pembentukan Kalus Remah Dari Eksplan Daun Ramin (Gonystylus bancanus (miq)mkurz ). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan 6:181-194.

Yelnititis. Yuliani S, dan Syahid SF. 1998. Induksi senyawa alkaloid pada tanaman kemukus (Piper cubeba L.) Melalui kultur jaringan. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Yokosuka A, Mimaki Y dan Sashida Y. 2002. Steroidal and Pregnane Glycosides from the Rhizomes of Tacca chantrieri. Journal National Product 65 : 1293-1298.

Zhang L, Li HT, Gao LM, Yang JB, Li DZ , Cannon CH, Chen J, dan Li Qi. 2011. Phylogeny and ecolution of bracts and bracteoles in Tacca (Dioscoreaceae). J. Integr. Plant Biology 1(1)..

Zhang L, Barrett SCH, Gao JY, Chen J , Cole WW, Liu Y, Bai ZL, dan Li QJ. 2005. Predicting mating patterns from pollination syndromes: the case of "sapromyiophily" in Tacca chantrieri (Taccaceae). American Journal of Botany 92(3): 517-524.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman:Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Bumi Aksara. Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.